Tutorial membuat animasi 3D di blender – Ingin menciptakan dunia animasi 3D yang memukau? Blender, software open-source yang kuat, menawarkan platform yang ideal untuk mewujudkan imajinasi Anda. Tutorial ini akan memandu Anda melalui langkah-langkah lengkap dalam membuat animasi 3D yang menakjubkan, mulai dari dasar-dasar pemodelan hingga teknik rendering yang profesional.
Dengan antarmuka yang ramah pengguna dan fitur yang kaya, Blender memungkinkan Anda untuk membangun model 3D, menambahkan tekstur dan material yang realistis, menghidupkan karakter dan objek, serta menciptakan efek visual yang memikat. Bergabunglah dengan kami dalam perjalanan kreatif ini untuk menguasai seni animasi 3D dengan Blender.
Pengenalan Blender
Blender adalah perangkat lunak pemodelan, animasi, kompositing, dan rendering 3D gratis dan open-source yang populer di dunia. Blender menawarkan berbagai fitur yang memungkinkan pengguna untuk membuat animasi 3D yang menakjubkan, mulai dari film pendek hingga game. Program ini mudah dipelajari dan digunakan, bahkan untuk pemula.
Salah satu keunggulan Blender adalah kemampuannya untuk membuat berbagai macam animasi 3D, termasuk animasi karakter, animasi objek, dan animasi efek visual. Blender juga mendukung berbagai format file, sehingga pengguna dapat dengan mudah mengimpor dan mengekspor aset 3D dari program lain.
Fitur Utama Blender untuk Pembuatan Animasi 3D
Blender memiliki banyak fitur yang mendukung pembuatan animasi 3D, berikut beberapa fitur utama yang akan membantu Anda dalam proses pembuatan animasi 3D:
- Pemodelan 3D: Blender memungkinkan Anda membuat objek 3D dengan berbagai teknik, seperti pemodelan poligon, pemodelan NURBS, dan pemodelan sculpting.
- Animasi: Blender menyediakan berbagai alat untuk membuat animasi, termasuk keyframing, motion tracking, dan rigging.
- Rendering: Blender memiliki mesin rendering internal yang kuat, memungkinkan Anda membuat gambar dan video yang realistis.
- Kompositing: Blender memungkinkan Anda untuk menggabungkan berbagai gambar dan video untuk membuat efek visual yang kompleks.
- Simulasi: Blender memungkinkan Anda untuk membuat simulasi fisik, seperti simulasi kain, rambut, dan partikel.
- Scripting: Blender memiliki bahasa scripting Python yang memungkinkan Anda untuk mengotomatiskan tugas dan membuat skrip khusus.
Menyiapkan Proyek Animasi
Setelah kamu berhasil menginstal Blender, langkah selanjutnya adalah menyiapkan proyek animasi 3D. Ini adalah tahap awal yang penting untuk memastikan alur kerja yang efisien dan hasil yang optimal. Dalam tahap ini, kamu akan menentukan pengaturan awal, mengimpor model 3D, dan mulai membangun dasar proyek animasi kamu.
Pengaturan Awal Proyek
Sebelum memulai, penting untuk menetapkan pengaturan awal yang sesuai dengan kebutuhan proyek kamu. Pengaturan ini mencakup aspek seperti unit pengukuran, latar belakang, dan frame rate.
- Unit Pengukuran: Blender menggunakan sistem metrik, tetapi kamu dapat mengubahnya ke sistem lain seperti inci atau kaki. Pilih unit pengukuran yang paling sesuai dengan kebutuhan proyek kamu. Misalnya, jika kamu membuat animasi karakter, unit meter mungkin lebih sesuai, sementara untuk animasi objek kecil, milimeter mungkin lebih baik.
- Latar Belakang: Tentukan warna latar belakang yang akan digunakan untuk proyek animasi kamu. Warna latar belakang yang paling umum digunakan adalah hitam atau putih, tetapi kamu dapat memilih warna lain yang sesuai dengan kebutuhan proyek kamu. Warna latar belakang akan membantu kamu dalam menentukan pencahayaan dan komposisi animasi.
- Frame Rate: Frame rate menentukan jumlah frame yang ditampilkan per detik. Frame rate yang umum digunakan untuk animasi adalah 24 fps (frame per second), tetapi kamu dapat memilih frame rate yang lebih tinggi untuk animasi yang lebih halus, seperti 30 fps atau 60 fps.
Mengimpor Model 3D
Setelah pengaturan awal selesai, kamu dapat mulai mengimpor model 3D ke dalam Blender. Model 3D dapat dibuat sendiri menggunakan Blender atau diimpor dari perangkat lunak pemodelan 3D lainnya. Blender mendukung berbagai format file 3D, seperti .obj, .fbx, dan .dae.
Temukan tahu lebih banyak dengan melihat lebih dalam cara memperbaiki laptop yang lemot windows 11 ini.
- Membuka File Model 3D: Untuk mengimpor model 3D, buka menu File > Import dan pilih format file yang sesuai dengan model 3D kamu.
- Menyesuaikan Model 3D: Setelah model 3D diimpor, kamu dapat menyesuaikannya sesuai dengan kebutuhan proyek kamu. Kamu dapat mengubah ukuran, posisi, dan rotasi model 3D menggunakan alat transformasi yang tersedia di Blender.
Contoh Pengaturan Awal Proyek
Berikut adalah contoh pengaturan awal proyek animasi 3D di Blender:
- Unit Pengukuran: Meter
- Latar Belakang: Hitam
- Frame Rate: 24 fps
Dengan pengaturan awal yang tepat, kamu dapat memulai proyek animasi 3D kamu dengan lebih mudah dan efisien.
Membangun Model 3D: Tutorial Membuat Animasi 3D Di Blender
Setelah Anda memahami dasar-dasar antarmuka Blender, langkah selanjutnya adalah membangun model 3D. Blender menawarkan berbagai teknik pemodelan yang memungkinkan Anda untuk membuat objek dari yang sederhana hingga yang kompleks. Dalam bagian ini, kita akan menjelajahi beberapa teknik pemodelan 3D di Blender dan belajar cara membuat model 3D sederhana.
Teknik Pemodelan 3D di Blender
Blender menyediakan berbagai teknik pemodelan 3D untuk menciptakan berbagai bentuk dan desain. Beberapa teknik yang paling umum digunakan meliputi:
- Pemodelan Poligonal: Teknik ini melibatkan pembuatan objek 3D dengan menghubungkan titik-titik (vertex) menggunakan garis (edge) dan bidang (face). Ini adalah teknik yang paling umum digunakan dalam Blender dan memungkinkan fleksibilitas tinggi dalam menciptakan bentuk organik dan geometris.
- Pemodelan NURBS: NURBS (Non-Uniform Rational B-Splines) adalah teknik pemodelan yang menghasilkan permukaan yang halus dan terdefinisi dengan baik. Teknik ini cocok untuk membuat objek dengan bentuk melengkung dan kompleks seperti mobil, pesawat, dan kapal.
- Pemodelan Mesh: Teknik ini melibatkan pembuatan objek 3D dengan menggunakan mesh yang terdiri dari vertex, edge, dan face. Teknik ini sangat fleksibel dan dapat digunakan untuk membuat berbagai objek, dari bentuk sederhana hingga yang kompleks.
- Pemodelan Sculpting: Teknik ini memungkinkan Anda untuk membentuk dan memanipulasi objek 3D dengan cara yang mirip dengan memahat tanah liat. Teknik ini sangat cocok untuk membuat objek organik dan realistis.
Membuat Model 3D Sederhana
Mari kita mulai dengan membuat model 3D sederhana, seperti kubus. Berikut langkah-langkahnya:
- Aktifkan mode Edit: Pastikan Anda berada dalam mode Edit dengan menekan tombol Tab. Ini memungkinkan Anda untuk memanipulasi vertex, edge, dan face objek.
- Buat Kubus: Gunakan pintasan keyboard “Shift + A” untuk membuka menu “Add” dan pilih “Mesh > Cube”.
- Manipulasi Vertex: Anda dapat memilih vertex dengan mengkliknya. Gunakan tombol “G” untuk memindahkan vertex, “S” untuk menskalakannya, dan “R” untuk memutarnya.
- Manipulasi Edge: Pilih edge dengan mengkliknya. Gunakan tombol “G” untuk memindahkan edge, “S” untuk menskalakannya, dan “R” untuk memutarnya.
- Manipulasi Face: Pilih face dengan mengkliknya. Gunakan tombol “G” untuk memindahkan face, “S” untuk menskalakannya, dan “R” untuk memutarnya.
Membuat Model 3D Kompleks
Membuat model 3D yang kompleks memerlukan pemahaman yang lebih dalam tentang teknik pemodelan dan penggunaan alat-alat yang tersedia di Blender. Berikut adalah beberapa langkah umum dalam membuat model 3D yang kompleks:
- Perencanaan: Sebelum memulai, penting untuk merencanakan desain model 3D Anda. Pertimbangkan bentuk, detail, dan tekstur yang ingin Anda capai.
- Pembuatan Basis: Mulailah dengan membuat bentuk dasar model Anda menggunakan teknik pemodelan yang sesuai. Misalnya, jika Anda ingin membuat karakter, Anda dapat memulai dengan membuat bentuk silinder untuk tubuhnya.
- Penambahan Detail: Setelah Anda memiliki bentuk dasar, tambahkan detail pada model Anda menggunakan berbagai alat pemodelan. Anda dapat menambahkan lubang, lekukan, dan tekstur menggunakan alat seperti “Extrude”, “Inset”, dan “Bevel”.
- Pembuatan Objek: Anda dapat membuat objek tambahan seperti senjata, aksesoris, dan lingkungan menggunakan teknik pemodelan yang sama.
- Pembuatan Material: Anda dapat menambahkan material pada model Anda untuk memberikan tampilan yang lebih realistis. Anda dapat memilih dari berbagai material bawaan atau membuat material sendiri dengan menyesuaikan propertinya.
- Pembuatan Tekstur: Tekstur dapat ditambahkan pada model Anda untuk memberikan detail yang lebih halus dan realistis. Anda dapat menggunakan berbagai metode untuk membuat tekstur, seperti melukis langsung di Blender atau menggunakan program eksternal seperti Photoshop.
- Optimasi: Setelah Anda selesai membuat model 3D, penting untuk mengoptimalkannya untuk kinerja. Ini melibatkan mengurangi jumlah poligon, membersihkan geometri, dan mengoptimalkan tekstur.
Menerapkan Tekstur dan Material
Setelah model 3D Anda selesai dibuat, langkah selanjutnya adalah menambahkan tekstur dan material untuk memberikan tampilan yang lebih realistis dan menarik. Tekstur dan material akan memberikan detail dan kedalaman pada model, membuatnya lebih hidup dan menawan.
Jenis-Jenis Tekstur dan Material
Blender menyediakan berbagai jenis tekstur dan material yang dapat Anda gunakan untuk model 3D Anda. Berikut adalah beberapa jenis tekstur dan material yang umum digunakan:
- Diffuse: Tekstur yang menentukan warna dasar objek.
- Specular: Tekstur yang menentukan bagaimana cahaya dipantulkan dari permukaan objek.
- Normal: Tekstur yang menambahkan detail permukaan pada objek, seperti lekukan dan tonjolan.
- Bump: Tekstur yang menambahkan detail permukaan pada objek, seperti lekukan dan tonjolan, tetapi tidak mempengaruhi geometri objek.
- Glossy: Material yang memberikan tampilan yang berkilauan dan halus, seperti kaca atau logam.
- Matte: Material yang memberikan tampilan yang buram dan tidak berkilauan, seperti kayu atau batu bata.
- Transparent: Material yang memungkinkan cahaya untuk melewatinya, seperti kaca atau air.
Contoh Penggunaan Tekstur dan Material
Berikut adalah beberapa contoh penggunaan tekstur dan material yang realistis:
- Kayu: Untuk membuat tekstur kayu yang realistis, Anda dapat menggunakan tekstur diffuse untuk warna kayu, tekstur normal untuk detail serat kayu, dan tekstur bump untuk menambahkan kedalaman pada permukaan kayu.
- Logam: Untuk membuat tekstur logam yang realistis, Anda dapat menggunakan tekstur specular untuk memberikan tampilan yang berkilauan, tekstur normal untuk detail permukaan, dan tekstur bump untuk menambahkan kedalaman pada permukaan logam.
- Kaca: Untuk membuat tekstur kaca yang realistis, Anda dapat menggunakan material transparent untuk memungkinkan cahaya untuk melewatinya, tekstur specular untuk memberikan tampilan yang berkilauan, dan tekstur normal untuk detail permukaan.
Menambahkan Tekstur dan Material
Untuk menambahkan tekstur dan material pada model 3D di Blender, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
- Pilih objek yang ingin Anda tambahkan tekstur dan material.
- Buka tab Material di panel Properties.
- Klik tombol New untuk membuat material baru.
- Pilih jenis material yang ingin Anda gunakan, seperti Glossy, Matte, atau Transparent.
- Pilih tab Texture dan klik tombol New untuk menambahkan tekstur baru.
- Pilih jenis tekstur yang ingin Anda gunakan, seperti Image Texture, Noise Texture, atau Gradient Texture.
- Atur pengaturan tekstur, seperti gambar yang akan digunakan, skala, dan rotasi.
- Hubungkan tekstur ke material dengan menggunakan node.
Animasi Karakter dan Objek
Setelah memahami dasar-dasar Blender, sekarang saatnya untuk menghidupkan objek dan karakter Anda. Blender menyediakan berbagai alat dan teknik untuk membuat animasi yang menarik, mulai dari gerakan sederhana hingga animasi yang kompleks dan realistis.
Teknik Animasi
Blender menawarkan beragam teknik animasi yang dapat Anda gunakan untuk menghidupkan karakter dan objek. Berikut adalah beberapa teknik yang paling umum:
- Keyframing: Teknik ini melibatkan pengaturan pose karakter atau objek pada titik-titik waktu tertentu (keyframes) dan Blender akan secara otomatis menginterpolasi gerakan di antara keyframes tersebut. Keyframing adalah teknik dasar dan serbaguna yang dapat digunakan untuk membuat berbagai jenis animasi.
- Motion Path: Teknik ini memungkinkan Anda untuk menentukan jalur pergerakan objek secara manual. Anda dapat membuat jalur lengkung, lurus, atau bahkan bentuk yang rumit. Motion Path sangat berguna untuk membuat gerakan yang lebih kompleks dan terkontrol.
- Inverse Kinematics (IK): Teknik ini memungkinkan Anda untuk mengontrol gerakan objek dengan mengendalikan bagian yang lebih tinggi dalam rantai tulang (bone chain). Misalnya, Anda dapat menggerakkan tangan karakter dengan hanya menggerakkan lengannya, tanpa perlu memanipulasi setiap tulang secara manual. IK sangat berguna untuk membuat gerakan yang lebih realistis dan efisien.
- Constraints: Constraints adalah batasan yang dapat Anda terapkan pada objek atau tulang untuk mengontrol gerakan mereka. Misalnya, Anda dapat menggunakan constraint untuk menjaga objek tetap terhubung ke objek lain, atau untuk membatasi gerakan tulang tertentu. Constraints sangat berguna untuk membuat gerakan yang lebih terstruktur dan terkontrol.
- Drivers: Drivers adalah skrip sederhana yang dapat Anda gunakan untuk mengontrol properti objek berdasarkan properti objek lain. Misalnya, Anda dapat menggunakan driver untuk membuat gerakan objek yang dikontrol oleh waktu, atau oleh posisi objek lain.
Animasi Sederhana
Untuk membuat animasi sederhana, Anda dapat menggunakan teknik keyframing. Misalnya, untuk membuat karakter berjalan, Anda dapat menetapkan keyframes untuk posisi kaki karakter pada titik-titik waktu tertentu. Blender akan secara otomatis menginterpolasi gerakan di antara keyframes, sehingga menciptakan animasi berjalan yang sederhana.
Contoh lain adalah membuat bola berputar. Anda dapat menetapkan keyframes untuk rotasi bola pada titik-titik waktu tertentu, dan Blender akan secara otomatis menginterpolasi gerakan rotasi di antara keyframes.
Animasi Kompleks, Tutorial membuat animasi 3D di blender
Untuk membuat animasi yang lebih kompleks, Anda dapat menggunakan kombinasi teknik animasi yang telah disebutkan sebelumnya. Misalnya, untuk membuat karakter berlari, Anda dapat menggunakan keyframing untuk mengontrol posisi kaki dan tangan karakter, motion path untuk mengontrol jalur pergerakan karakter, dan IK untuk mengontrol gerakan tangan dan kaki karakter secara lebih realistis.
Anda juga dapat menggunakan constraints untuk membatasi gerakan karakter agar tidak melewati objek lain, dan drivers untuk mengontrol kecepatan lari karakter berdasarkan waktu atau faktor lain.
Untuk membuat animasi yang lebih realistis, Anda dapat menggunakan berbagai alat tambahan, seperti sistem partikel untuk membuat efek asap atau air, dan sistem tulang untuk membuat gerakan karakter yang lebih natural.
Pencahayaan dan Rendering
Setelah model 3D selesai dibuat dan dianimasikan, langkah selanjutnya adalah memberikan pencahayaan dan rendering. Pencahayaan dan rendering sangat penting dalam animasi 3D karena mereka menentukan bagaimana model 3D terlihat dan dirasakan oleh penonton. Pencahayaan yang baik dapat membuat model 3D terlihat lebih realistis, menarik, dan menarik perhatian, sedangkan rendering yang berkualitas tinggi dapat menghasilkan gambar yang tajam dan detail.
Pengaturan Pencahayaan
Pengaturan pencahayaan yang optimal akan bergantung pada gaya animasi dan tujuan yang ingin dicapai. Namun, secara umum, beberapa prinsip dasar pencahayaan perlu diperhatikan:
- Sumber cahaya utama: Ini adalah sumber cahaya utama yang memberikan cahaya utama pada objek. Sumber cahaya utama dapat berupa matahari, lampu, atau sumber cahaya buatan lainnya.
- Cahaya pengisi: Cahaya pengisi digunakan untuk mengurangi kontras antara cahaya utama dan area gelap. Ini membantu membuat objek terlihat lebih lembut dan natural.
- Cahaya latar belakang: Cahaya latar belakang digunakan untuk memberikan cahaya lembut dan samar di belakang objek. Ini membantu menciptakan kedalaman dan suasana pada adegan.
Sebagai contoh, untuk animasi realistis, Anda dapat menggunakan pencahayaan yang mirip dengan pencahayaan alami. Ini berarti menggunakan sumber cahaya utama yang kuat seperti matahari, cahaya pengisi yang lembut untuk mengurangi bayangan yang keras, dan cahaya latar belakang yang samar untuk menciptakan suasana. Namun, untuk animasi yang lebih bergaya, Anda dapat menggunakan pencahayaan yang lebih kreatif, seperti cahaya berwarna atau cahaya yang diarahkan dengan cara yang tidak konvensional.
Rendering
Rendering adalah proses mengubah model 3D dan pencahayaannya menjadi gambar 2D. Rendering dapat dilakukan menggunakan mesin render internal atau eksternal.
Mesin Render Internal
Mesin render internal adalah mesin render yang terintegrasi dengan software animasi 3D. Mesin render internal biasanya lebih mudah digunakan, tetapi hasilnya mungkin tidak sebaik mesin render eksternal. Contoh mesin render internal adalah Cycles yang ada di Blender.
Mesin Render Eksternal
Mesin render eksternal adalah mesin render yang terpisah dari software animasi 3D. Mesin render eksternal biasanya lebih kompleks, tetapi hasilnya lebih realistis dan berkualitas tinggi. Contoh mesin render eksternal adalah V-Ray, Arnold, dan Octane Render. Mesin render eksternal biasanya memiliki lebih banyak pilihan pengaturan dan kemampuan untuk menghasilkan gambar dengan kualitas yang lebih tinggi.
Perbedaan Mesin Render Internal dan Eksternal
Fitur | Mesin Render Internal | Mesin Render Eksternal |
---|---|---|
Integrasi | Terintegrasi dengan software animasi 3D | Terpisah dari software animasi 3D |
Kemudahan penggunaan | Lebih mudah digunakan | Lebih kompleks |
Kualitas gambar | Kualitas gambar lebih rendah | Kualitas gambar lebih tinggi |
Kecepatan rendering | Lebih cepat | Lebih lambat |
Fitur | Fitur terbatas | Fitur lebih banyak |
Pada akhirnya, pilihan antara mesin render internal dan eksternal tergantung pada kebutuhan dan preferensi Anda. Jika Anda mencari hasil yang cepat dan mudah, mesin render internal adalah pilihan yang baik. Namun, jika Anda membutuhkan hasil yang realistis dan berkualitas tinggi, mesin render eksternal adalah pilihan yang lebih baik.
Editing dan Penyelesaian
Setelah animasi 3D Anda selesai dibuat, saatnya untuk melakukan editing dan penyelesaian agar hasilnya lebih sempurna. Proses ini melibatkan beberapa langkah penting untuk mengedit, menyempurnakan, dan menambahkan efek visual dan suara yang menarik. Berikut langkah-langkah yang dapat Anda ikuti:
Menambahkan Efek Visual
Efek visual dapat meningkatkan daya tarik dan nilai estetika animasi 3D Anda. Berikut adalah beberapa efek visual yang dapat Anda tambahkan:
- Efek Partikel: Menambahkan partikel seperti debu, asap, atau air dapat menciptakan efek yang lebih realistis atau dramatis.
- Pencahayaan dan Bayangan: Atur pencahayaan dan bayangan dengan baik untuk menciptakan suasana yang lebih menarik dan mendalam.
- Efek Blur: Efek blur dapat digunakan untuk menciptakan efek gerakan yang lebih halus atau untuk menonjolkan objek tertentu.
- Efek Warna: Anda dapat menambahkan warna yang lebih menarik dengan menggunakan efek warna seperti gradien atau filter.
Menambahkan Suara
Suara dapat memperkaya animasi 3D dan meningkatkan pengalaman penonton. Berikut adalah beberapa cara untuk menambahkan suara ke animasi Anda:
- Musik Latar Belakang: Gunakan musik latar belakang yang sesuai dengan suasana dan tema animasi Anda.
- Suara Efek: Tambahkan suara efek untuk membuat animasi lebih hidup dan realistis, seperti suara langkah kaki, suara pintu terbuka, atau suara benda jatuh.
- Dialog: Jika animasi Anda melibatkan karakter yang berbicara, Anda dapat menambahkan dialog yang sesuai.
Merekam Animasi
Setelah semua editing dan penyelesaian selesai, Anda dapat merekam animasi 3D Anda. Berikut adalah langkah-langkah untuk merekam animasi:
- Atur Resolusi dan Frame Rate: Tentukan resolusi dan frame rate yang diinginkan untuk animasi Anda. Frame rate yang lebih tinggi akan menghasilkan animasi yang lebih halus.
- Pilih Format Output: Pilih format output yang sesuai untuk animasi Anda, seperti AVI, MP4, atau GIF.
- Mulai Rekaman: Klik tombol “Render” untuk memulai proses perekaman.
- Simpan Animasi: Setelah proses perekaman selesai, simpan animasi Anda di lokasi yang diinginkan.
Mengekspor Animasi 3D
Setelah animasi 3D Anda selesai, Anda dapat mengekspornya ke berbagai format untuk digunakan di berbagai platform. Berikut adalah langkah-langkah untuk mengekspor animasi 3D:
- Pilih Format Output: Pilih format output yang sesuai untuk animasi Anda, seperti AVI, MP4, atau GIF.
- Atur Resolusi dan Frame Rate: Tentukan resolusi dan frame rate yang diinginkan untuk animasi Anda.
- Pilih Lokasi Simpan: Pilih lokasi untuk menyimpan animasi Anda.
- Mulai Ekspor: Klik tombol “Export” untuk memulai proses ekspor.
Penutupan
Selamat! Anda telah menyelesaikan perjalanan belajar animasi 3D dengan Blender. Dengan penguasaan dasar-dasar dan teknik yang telah dipelajari, Anda siap untuk menciptakan animasi yang memikat dan mengesankan. Jangan ragu untuk terus bereksperimen, belajar dari kesalahan, dan mengembangkan kreativitas Anda dalam dunia animasi 3D yang luas.
FAQ Lengkap
Apakah saya memerlukan komputer yang kuat untuk menggunakan Blender?
Blender dapat berjalan di berbagai komputer, tetapi kinerja yang lebih baik dicapai dengan spesifikasi yang lebih tinggi, terutama untuk proyek yang kompleks.
Bagaimana cara menyimpan proyek animasi saya di Blender?
Anda dapat menyimpan proyek Anda sebagai file .blend, yang menyimpan semua data, termasuk model, animasi, dan pengaturan.
Apakah ada sumber daya tambahan untuk belajar Blender?
Ya, banyak tutorial, forum, dan komunitas online yang tersedia untuk membantu Anda mempelajari Blender lebih lanjut.